KOTA BEKASI (TIMENEWS.co.id) – Pemerintah Kota Bekasi terus berupaya agar angka stunting atau gizi buruk pada anak terus berkurang dilakukan dengan sejumlah inovasi program perangkat daerah.
Perangkat daerah yang terlibat dalam penanggulangan stunting di Kota Bekasi, Kamis (2/2/23), di antaranya Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Disperkimtan, Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial.
Upaya Pemkot Bekasi ini menunjukkan hasil positif adanya penurunan stunting. Angka stunting di Kota Bekasi tercatat mengalami penurunan dari 2019 hingga 2022.
Tahun 2022, jumlah anak mengalami stunting sebanyak 4.575 anak atau 3.4 persen, sedangkan target nasional sebesar 18.4 persen dan dibandingkan dengan data 2021 sebesar 7.9 persen. Dari setahun terakhir ini terjadi penurunan angka stunting sebesar 5.5 persen. Untuk target target RPJMD Kota Bekasi pada 2022 prevalensi stunting sebesar 9.8 persen.
Selain itu, pemerintah Indonesia secara berkelanjutan melaksanakan kegiatan studi status gizi Indonesia sejak 2021 dan 2022. Kegiatan tersebut adalah survei status gizi pada sample balita di seluruh Indonesia, termasuk Kota Bekasi.
Pada 2021, Kota Bekasi menempati posisi terendah kedua se-Jabar dengan prevalensi stunting 13,8 persen, sedangkan pada 2022 prevalensi stunting Kota Bekasi terendah se-Jabar dengan hasil capaian sebesar 6 persen.
