TIMENEWS.co.id - Di dalam gemerlap malam Madiun, satu nama telah mengukir legenda kuliner yang tak terlupakan yakni Soto Pak Gun.
Gunawan, atau akrab disapa Pak Gun, telah menjadi ikon kuliner Madiun dengan bisnis sotonya yang beroperasi mulai pukul 11 malam hingga subuh.
Lokasinya yang strategis di depan Alun-Alun Kota Madiun membuat soto jeroan sapi dan ayam Pak Gun menjadi pilihan utama para penduduk setempat yang mencari sensasi rasa di tengah malam.
Pak Gun telah berjualan soto di depan alun alun Madiun selama lebih dari 22 tahun menjadikannya banyak pelanggan dan cukup terkenal.
Soto Pak Gun bukan sekadar tempat makan malam biasa.
Dengan jam operasional yang dimulai pada pukul 11 malam, Pak Gun telah menciptakan tradisi kuliner tengah malam yang dicintai oleh penduduk Madiun.
Tempat ini menjadi tujuan utama bagi mereka yang mencari solusi saat lapar di malam hari.
Menu utama yang disajikan di Soto Pak Gun adalah soto jeroan sapi dan ayam.
Daging jeroan sapi yang segar dan ayam yang lezat diolah menjadi hidangan soto dengan kuah yang kaya rempah.
Kombinasi ini menciptakan rasa yang tak terlupakan yang membuat pelanggan datang berulang kali.
Lokasi jualan Pak Gun yang berada di depan Alun-Alun Kota Madiun memberikan keuntungan tersendiri.
Para pelanggan dapat menikmati hidangan mereka sambil menyaksikan suasana alun-alun yang hidup di malam hari.
Selain dari rasa lezat, pelayanan yang ramah dan hangat dari Pak Gun menjadi daya tarik lainnya tidak hanya datang dari Madiun.
Pelanggan yang datang tidak hanya meninggalkan perut kenyang tetapi juga dengan kenangan dan pengalaman yang membahagiakan.
Soto Pak Gun telah menjadi bagian dari kehidupan malam Madiun selama bertahun-tahun.
Artikel Terkait
IDE TERBARU ! Pasti Ibu Ibu Suka Ide Jualan Favorit Anak Anak, Es Lilin Cocomelon. Hanya Modal 20 Ribu Laris..
Di Kabupaten Pacitan dan Ponorogo, Inilah 6 Jenis Kuliner yang Paling Disukai Pendatang
IBU IBU HARUS TAU INI, Resep Cara Membuat Ayam Goreng Masak Kunyit Gurih dan Lezat
Menjelajah 8 Jenis Kuliner yang Memanjakan Lidah Pendatang di Magetan, Madiun dan Ngawi